Friday, December 30, 2011

Penyakit Jantung




PENYAKIT JANTUNG PADA WANITA



Penyakit Jantung Pada Wanita
KOMPAS.com - Di Indonesia, penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian terbesar kaum pria. Tetapi, bukan berarti perempuan tidak bisa terkena penyakit ini. Ada beberapa gejala paling umum yang menandai terjadinya serangan jantung seperti rasa sesak di dada, nyeri, dan pusing. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah, apakah gejala serangan jantung pada laki-laki dan perempuan sama? Jawabannya, tidak!

Dr Larry Weinrauch mengatakan, pada dasarnya, sangat sedikit perempuan pra menopause yang mengalami serangan jantung. Terkecuali, jika mereka merokok, diabetes, atau mengonsumsi pil KB untuk jangka waktu yang panjang. Akan tetapi, lanjutnya, merokok masih menjadi faktor risiko terbesar terkait serangan jantung pada perempuan.

Berikut ini adalah gejala-gejala yang harus diwaspadai akan munculnya serangan jantung pada perempuan, seperti yang dipaparkan oleh Weinrauch:

• Mual dan muntah yang tidak akan berhenti
• Sesak napas (tapi tidak mendesah) atau terutama jika anda terbangun di malam hari
• Dada terasa tidaknyaman yang dimulai dari bagian belakang tulang dada dan menjalar ke bahu atau lengan, leher, rahang.
• Ketidaknyamanan di rahang bawah
• Ketidaknyamanan di punggung atas terutama jika terjadi hanya dengan tenaga atau tidak akan pergi
• Ketidaknyamanan di dada atau punggung yang terjadi ketika makan banyak
• Tiba-tiba jantung berdetak sangat cepat bersamaan dengan denyut nadi
• Tiba-tiba hilang kesadaran
• Fisik tidak mampu melakukan pekerjaan rumah tangga biasa

Lantas, siapa yang paling berisiko mengalami gejala ini? Intinya adalah, semakin banyak faktor risiko yang Anda miliki, maka semakin besar risiko Anda menendapatkan serangan jantung, seperti misalnya:

• Berhenti menstruasi
• Merokok
• Riwayat keluarga penyakit jantung sebelum usia 60 tahun
• Tekanan darah tinggi (hipertensi)
• Diabetes
• Obesitas
• Kolesterol tinggi

Rumah Sehat


PERUMAHAN SEHAT
RUMAH SEHAT
Perumahan merupakan kebutuhan utama bagi setiap manuasia disamping sandang dan pangan. Masalah perumahan merupakan masalah yang mempunyai pengaruh didalam kehidupan manusia sehari-hari, dan dengan penambahan populasi manusia dan kurangnya lahan untuk membangun sebuah rumah, sehingga muncul masalah kesehatan dari lingkungan tersebut.
Cara Hidup Sehat sangat diperlukan dalam berbagai hal, seperti layaknya memiliki rumah sehat agar dapat memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau pelindung dari pengaruh luar.
Cara Hidup Sehat yang diperhatikan dalam lingkungan rumah apabila menghendaki suatu lingkungan yang sehat adalah :
1.      Genangan air tidak boleh tergenang lebih ddari seminggu agar tidak menjadi sarang nyamuk.
2.      Sampah agar dibuang pada tempat pembuangan sampah, atau pembuatan lubang pembuangan sampah dan ditimbun secara rapih.
3.      Tanaman disekitar rumah, menanam jenis pohon pelindung dan rindang diusahakan matahari pagi dapat menyinari dengan terang.
4.      Air sumur harus memenuhi syarat minimal 7 meter dari (Septick tank) agar tidak gampang tercemar.

Konstruksi Rumah
1.      Konstruksi Bambu
Apabila usuk menggunakan bambu, pemotongan harus diperhatikan tepat pada ruasnya dan bila tidak akan terjadi lembab dan menjadi sarang tikus.
2.      Lantai Rumah
Harus sering kering, agar tinggi lantai harus disesuaikan dengan kondisi setempat.
3.      Penempatan Langit Langit
Dibuat sedemikian rupa, sehingga masih ada ruang agar orang dapat masuk untuk membersihkan ruangan dan perbaikan.
4.      Dinding Rumah
Dinding rangkap tidak boleh ada ruang antara, agar tidak menjadi sarang tikus dan bila dibuat dari bata atau sejenisnya disuaikan menggunakan komposisi campuran yang benar.
5.      Kemiringan atap disesuaikan dengan bahan yang dipakai, agar air hujan dapat mengalir dengan baik. Atap dari bahan alam 30°, atap genteng 25°, atap asbes, seng  15°.

Pada Rumah Sehat kebutuhan udara tersebut dapat dipenuhi dengan memperhatikan lubang ventilasi dengan perhitungan berikut :
Q = K.A
Q = Volume udara ruang
A = Luas Lubang ventilasi
Koefisien K = (0,6 – 0,8 untuk arah angin), (0,3 – 0,4 untuk arah angin dating bersudut  45°)